November 11, 2021

PROTOKOL PERNIKAHAN MELAYU : PROTOKOL MC PERNIKAHAN MELAYU

 

Berburu kepadang datar

Dapat rusa belang kaki

Anak cucu numpang belajar

Silap dan salah mohon dimaklumi

 

Yang kami muliakan Alim ulama, tokoh agama, bapak haji ibu hajjah, pemuka adat, cerdik pandai, ustadz utadzah, wabil khusus bapak penghulu selaku perwakilan KUA kec. _______

Yang terhormat bapak Kepala desa, tokoh masyarakat, bapak RT RW

Yang kami hormati bapak ibu undangan majelis walimatun nikah

Dan yang berbahagia, Keluarga besar Bapak _____________ dan Ibu ____________

 

Negeri johor darul takzim

Buah lakum batangnya buluh

Pembuka kata bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

 

Alhamdulillahirabbil’alamiin, wal’akibatulil muttaqin, washolatu wassalaamu’ala asyrofil ambiya i wal mursalin, sayyidinna muhammadin, wa’alaa alihi wa ash haa bihii rosulillahi ajma’in. amma ba’du

 

Alhamdulilahirabbal alamin, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan kasih sayang kepada hamba-hambanya yang beriman untuk mendapat ridho dan barokah-Nya. Serta memberikan nikmat sehat wal’afiat sehingga kita dapat berkumpul bersama ditempat yang bahagia ini

 

Sholawat serta salam terlimpuhcurahkan kepada Nabi terpilih yang terkasih, Rosul penutup yang termasyhur yaitu Habibana Wanabiyyana Wamaulana Muhammad SAW. beserta para shahabatnya, kerabatnya, serta kepada seluruh umat yang selamanya taat kepada ajarannya sampai akhir zaman

 

Tuan dan puan jemputan majelis yang mulia

Yang kecil tidak disebut nama

Yang besar tidak dihimbau gelar

Yang raja dengan daulatnya

Yang datuk dengan tuahnya

Yang penghulu dengan hulunya

Yang alim berkitabullah

Yang cerdik penyambung lidah

Yang berani pelapis dada

Yang tua pembawa petuah

Yang muda dengan takahnya

Yang jauh kami jemput dengan surat

Yang dekat kami jemput dengan tepak

Kini yang dijemput sudahlah tiba

Yang dipesan sudah datang

Yang dihimbau sudah bersahut

Yang gayung sudah bersambut

Yang dari bukit datang menurun

Yang dari lurah datang mendaki

Yang dari laut datang berlayar

Yang dari hulu datang berdayung

Yang dari hilir datang bergalah

Yang lumpuh datang berdukung

Yang buta datang bertuntun

Yang renta datang bertongkat

Karena Tuan dan Puan kami jemput, kami silahkan meringankan langkah berhimpun pepat di majelis ini mulia ini;

Yang duduk bersanding lutut

Yang tegak bersanding bahu

Atas nama yang punya helat

Atas nama yang punya hajat

Atas nama kaum kerabat

Yang jauh atau yang dekat

Yang dilaut atau yang didarat

Kedatangan Tuan dan Puan kami sambut dengan muka berseri

Kami terima dengan hati suci

Kami nanti dengan dada lapang

Kami tunggu dengan kasih sayang

Kami sambut dengan adat

Kami nanti dengan lembaga

Kami junjung atas kepala

 

Untuk itu atas nama keluarga besar Tuan __________________, saya menyampaikan ucapan setinggi-tinggi junjung kasih, atas kerelaan hati Tuan dan Puan untuk hadir memenuhi jemputan kami berhimpun pepat kita disini. Semoga Allah swt membalas budi baik Tuan dan Puan yang budiman…

Namun dalam pada itu jika kami menyambut kedatangan Tuan dan Puan ;

 

Entah terdapat salah dengan silih

Entah salah adab dengan cakap

Entah salah letak dengan tegak

Dimana ;

Yang patut tidak dipatutkan

Yang tua tidak dituakan

Yang alim ulama tidak dimuliakan

Yang beradat lupa diadatkan

Yang dahulu terkemudiankan

 

Mohonlah kami diberi ampun

Mohonlah kami diberi maaf

Kalau hutang kan kami pikul

Kalau beban kan kami tanggung

Kalau salah kan kami timbang

Kalau janggal kan kami bilas

Supaya salah tak berkepanjangan

Supaya sesat tak melarat

Supaya aib tidak menimpa

Supaya malu tidak tersimbah

Supaya hilang syak wasangka

Supaya menjauh tuduh dan tomah

Supaya helat tidak menyalah

 

Kerena, telah dibidalkan oleh orang tua-tua :

Tak ada tebu yang tak beruas

Tak ada kayu yang tak berbongkol

Tak ada sungai yang tak berkelok

Tak ada gading yang tak retak

Tak ada manusia yang tak mengandung khilaf

 

Tuan dan Puan, saudara/i yang kami muliakan,

 

Kabar sudah bendang ke langit

Berita sudah merebak ke bumi

Iyang-iyang sudah mengiyang

Isik-isik sudah berbunyi

Pesan bersambung sudah tiba

Hajat dikandung sudahlah nyata

 

Seperti kata orang tua-tua :

Sudah lama langsatnya condong

Baru kini batangnya rebah

Sudah lama niat dikandung

Barulah kini disampaikan Allah

 

Sebagaimana yang tersebut dalam jemputan kami bahwa pada hari ini kita bersama-sama akan menyaksikan detik-detik yang sangat membahagiakan yaitu insya Allah akan dilangsungkan akad nikah :

 

Saudari ___________________binti________________

dengan

Saudara____________________bin________________

 

Tuan dan Puan , saudara/i yang kami muliakan,

Untuk Membuka acara ini, Marilah kita bersama-sama mengucapkan lafaz Basmalah.

Bismillahirrahmanirrahim.

 

Selanjutnya, untuk mengawali acara ini, dengan khusyu’ dan tawadhu’, mari kita renungkan Firman-Firman Allah swt, yang pada kesempatan yang berbahagia ini akan dibawakan oleh Tuan/puan _________________ dan Saritilawah oleh Tuan/Puan __________________

 

Maha benar ALLAH dengan segala firman-Nya

Tuan dan Puan , saudara/i yang kami muliakan,

Manakala menyimak kumandang Qalam ilahi

Hati terasa sejuk,

Jiwa terbujuk untuk senantiasa dalam jalanNya

Semoga baik yang membaca dan bagi kita yang mendengarkan, mendapat limpahan Rahmat dari Allah SWT. Amin

 

Tuan dan Puan , saudara/i yang kami muliakan,

 

Melewati semak terasa letih

Pikul dibahu sebuah peti

Mari kita simak sekapur sirih

Pertanda penyerahan mempelai laki-laki

 

Untuk sambutan dan penyerahan barang antaran dari pihak mempelai laki-laki akan disampaikan oleh Tuan ______________, kepadanya kami persilahkan.

 

------------------------------------------------------

 

Tuan dan Puan , saudara/i yang kami muliakan,

Sekapur sirih sebelah pinang

Diikat tali batang jerami

Sekapur sirih akan dikenang

Tanda ikatan silaturrahmi

 

Lampu mati sulut pelita

Lampu pelita hitam sumbunya

Kini kita dengar sambutan pihak mempelai wanita

Tanda menerima apa adanya

 

Selanjutnya, Keluarga besar calon mempelai perempuan ingin pula menyongsong kehadiran calon mempelai laki-laki dengan ungkapan perasaan tulus dan ikhlas. Sambutan dan penerimaan barang antara oleh pihak perempuan akan disampaikan oleh Tuan ___________________, kepadanya kami persilahkan.

--------------------------------------------

 

Kemudian, penyerahan secara simbolis barang hantaran oleh wakil dari pihak mempelai laki-laki kepada wakil pihak mempelai perempuan.

Kepada wakil dari pihak laki-laki dan perempuan dipersilahkan mengambil tempat.

 

Tuan dan Puan , saudara/i yang kami muliakan,

Demikianlah sambutan Serah Terima Calon Mempelai dan penyerahan barang hantaran yang telah disampaikan oleh pihak mempelai laki-laki dan mempelai perempuan.

 

Membelah rotan ditengah hutan

Memasang tenda daun keladi

Barang hantaran telah disampaikan

Tanda ikatan cinta dan kasih abadi

 

Malam larut pasanglah tanglung

Supaya mudah orang terjaga

Garam di laut asam di gunung

Bertemu juga dalam belanga

 

Kalau berkayuh membawa galah

Cepatlah sampan tiba di pantai

Kalaulah sudah kehendak Allah

Niat terkabul hajat pun sampai

 

Akad nikah wajib hukumnya

Ijab dan Kabul menjadi intinya

Supaya perkawinan sah adanya

Bersuami isteri halal keduanya

 

Selanjutnya kita saksikan prosesi akad nikah, maka dengan segala takzim, kami persilakan kepada yang kami muliakan ;

       Wali dari mempelai perempuan, Tuan ___________________

       Wakil atau saksi dari pihak mempelai laki-laki, Tuan ___________________

       Saksi dari kedua belah pihak untuk mengambil tempat yang telah disediakan

       Dan selanjutnya dengan hormat dan takzim, kami persilakan Tuan ______________ dari Kantor Urusan Agama untuk menempati tempat yang telah disediakan, sekaligus yang memimpin acara akad nikah, kepada Tuan kami serahkan prosesi akad nikah sepenuhnya.

 

(AKAD NIKAH)

 

Tuan dan Puan , saudara/i yang kami muliakan,

Seperti kata orang tua-tua :

Lebatlah batang padi jerami

Lebat bersemai di dalam bakul

Amatlah senang di hati kami

Hajat sampai niat pun terkabul

 

Banyak batang perkara batang

Batang Putat dahannya Jarak

Banyak hutang Perkara Hutang

Hutang adat dengan syarak

 

Hutang syarak sudah ditepati

Sudah berjawab ijab dan qabul

Telah tersurat di Kitab suci

Usai Diturutkan sunnah Rasul

 

Kini tinggal hutang adat

Adat disarung tidak berjahit

Adat kelindan tidak bersimpul

Adat berjarum tidak berbenang

 

Yang terbawa burung lalu

Yang tumbuh tidak bertanam

Yang kembang tidak berkuntum

Yang bertunas tidak berpucuk

 

Adat yang datang kemudian

Yang diseret jalan panjang

Yang dihanyut sampan lalu

Yang berlabuh tidak bersauh

 

Hutang tak boleh di anjak-anjak

Hutang tak boleh dialih-alih

Bila dianjak dia layu

Bila dialih dia mati

 

Ibu dan bapak patut di sembah

Jasanya banyak kasih tak sudah

Memelihara anak bersusah payah

Jika melawan dimurkai Allah

 

Maka selanjutnya kita ikuti sejenak upacara bersimpuh di hadapan kedua orang tua oleh kedua mempelai, bersimpuh atau sungkeman merupakan bukti bakti kepada orang tua. Ibu dan bapak yang telah melahirkan, membesarkan, merawat serta menjadikan ananda menjadi insan yang budiman, mengenal Allah dan sesama dalam ajaran-ajaran, nasehat dan contoh laku yang yang diterapkan dalam keseharian

 

Untuk itu dengan hormat dan takzim dipersilakan kepada Orang tua mempelai perempuan dan  laki-laki untuk menempatkan diri di tempat yang disediakan.

 

 

Ibu dan bapak, bunda dan ayah, papa dan mama yang kami cintai

Kiranya do’a restu sepenuh hati kami dapati

Agar kami mendapat berkah dan rahmat ilahi

Dalam mengarungi biduk mahligai ini

 

Terimakasih tiada terkira sudah membesarkandan menghantarkan kami

Menjadikan pertemuan kami ini penuh arti

Tak akan mampu kami membalas semua budi

Hanya do’a tulus menjadi persembahan kami

Kiranya Allah berkenan menjadikan orangtua kami

Sebagai ahli surga dan kami sebagai mata air bagi mereka

 

Berbilang waktu berganti, kasih mu bunda tak akan sirna

Berbilang musim berlalu, jasa mu ayah tak akan punah

Masa kecil kami dibuat penuh bahagia

Masa dewasa kami pun demikian juga

Belajar merasa cukup dengan segenap syukur

Agar setiap kurang tak tersebut,  tak terukur

 

          Dilanjutkan mempelai laki-laki kepada orangtua kandung perempuan dan mempelai perempuan kepada orangtua kandung mempelai laki-laki

 

Ibu dan bapak, bunda dan ayah, mama dan papa kami tercinta

Kesetiaan yang diajarkan adalah cerminan bagi kami dalam melangkah

Agar tetap mencintai dalam keadaan marah

Agar tetap menjaga damai dalam bertikai

Menjaga kasih sayang dalam suka dan duka

Hingga ajal memisahkan, Insha Allah…

 

          Kemudian dilanjutkan bersimpuh kepada pihak keluarga, kepada kakek, nenek, pak cik, makcik, paman, bibi, om, tante, ( biasanya urutan sesuai permintaan dari tuan rumah berurutan dari yg lebih tua )

 

          Dilanjutkan menyalami para saksi, kerabat dan jemputan yang menghadiri acara pernikahan….

 

Wahai segala kaum kerabat

Ke ibu bapak tunjukkan minat

Kepada mereka berlaku hormat

Supaya sejahtera dunia dan akhirat

 

Janganlah durhaka kepada ibu bapak

Laknatnya besar Tuhan pun murka

Sepanjang hayat akan terhina

Apabila mati masuk neraka

 

Ibu dan bapak kita muliakan

Budinya banyak tak terbalaskan

Karenanya wajib berlaku sopan

Sakit dan senang  kita peliharakan

 

Ibu dan bapak jangan disakiti

Kepada keduanya kita berbakti

Supaya selamat hidup dan mati

Do’anya makbul Allah rahmati

 

Tuan dan Puan , saudara/i yang kami muliakan,

Selesailah sudah seluruh rangkaian acara bersimpuh kepada kedua orangtua oleh kedua mempelai yang berbahagia.

 

Acara bersimpuh selesai sudah

Ibu dan bapak memberi berkah

Semoga keduanya hidup bertuah

Sampai mati baru berpisah

 

Untuk menyempurnakan acara kita pada hari ini sesuai dengan adat sepadan dengan lembaga, maka akan dilakukan Upacara tepung tawar atau cucur air mawar

 

Dimana berlabuh, disana berhenti

Dimana tersakat, disana singgah

Kepada yang jauh disusun jari

Kepada yang dekat diangkat sembah

Hajat majelis sudah dipaparkan

Sudah didengar orang banyak

Terang bersuluh matahari

Gelap bersuluh pelita

 

Orang tua-tua kita mengatakan :

 

Yang disebut Tepuk tepung tawar

Menawar segala yang berbisa

Menolak segala bencana

Mendinding segala bala

Menepis segala bahaya

 

Tuan dan Puan , saudara/i yang kami muliakan,

Maka dengan penuh harap, dengan hati yang ikhlas dan dengan segala kerendahan hati kami jemput dan mohon kesudian Tuan dan Puan untuk melakukan Tepuk Tepung Tawar kepada kedua pengantin.

Tepung tawar pertama, dengan segala takzim dan hormatnya kami jemput dan persilakan kepada yang amat berhormat orang tua dari mempelai perempuan, kepada Tuan dan Puan kami silakan.

Dilanjutkan dengan Tuan dan Puan selaku orangtua dari mempelai laki-laki.

Kami persilakan pula selanjutnya kepada Tuan dan Puan……

 

Tepuk tepung tawar sekaligus kami mohon pula unutk kesediaannya membacakan do’a.

Tuan dan Puan , saudara/i yang kami muliakan,

 

 

 

Tepung tawar menurut adat

Intinya do’a memohon rahmat

Kepada Allah hati bertobat

Supaya sentosa dunia akhirat

 

Tepung tawar kita lakukan

Bersuami isteri seiring jalan

Sampai mati berkasih-kasihan

Beranak cucu hidup berkekalan

 

Tepung tawar banyak maknanya

Do’a dan restu ada didalamnya

Semoga bahagia rumah tangganya

Di ridhai Allah selama-lamanya

 

Orang tua-tua mengatakan, sebaik-baiknya kerja diawali dengan do’a dan ditutup pula dengan do’a, agar selalu mendapat ridho Allah swt…

Sedangkan adat mengatakan :

 

Supaya kerja tidak menyalah

Sembahkan do’a kepada Allah

Supaya niat mudah tercapai

Dan hajat tak terbengkalai

Do’a di baca menjadi simpai

 

Tepung tawar berberas kunyit

Supaya menjauh segala penyakit

Berlapang dada di dalam sempit

Mensyukuri nikmat meski sedikit

Tepung tawar berbunga rampai

Supaya niat semuanya sampai

Dikasihi oleh sahabat dan handai

Berumah tangga rukun dan damai

 

Tepung tawar berberas basuh

Supaya hidup tidak bermusuh

Mana yang buruk akan menjauh

Berumah tangga takkan bergaduh

Tepung tawar adat sejati

Mohon rahmat Ilahi Rabbi

Supaya sejahtera suami isteri

Kalau berpisah bercerai mati

 

Tepung tawar mengandung inai

Balak dan bala tidakkkan sampai

Niat terkabul, hajat tercapai

Sehingga mati barulah bercerai

 

Tepung tawar tepung sejati

Tepung anak si raja pati

Sial dibuang untung dicari

Mohon kepada Ilahi Rabbi

 

Tetak serunting buatkan golek

Hendak menuba sungai Buiman

Seorang tampan seorang molek

Laksana bunga kembang setaman

Hendak menuba sungai Buiman

Singgah bermalam di Rotan getah

Semoga pengantin dikuatkan iman

Rumah tangganya dilimpahi berkah

 

Dari lubuk menahan diri

Dalam rindu terkata sudah

Memberi  tepuk kemurahan hati

Mohonkan ridho pada Allah

Bila Nuri terbang ke Barat

Tiada pandang hujan dan kilat

Dua hati saling mengikat

Sehidup semati dunia akhirat

 

Orang berlayar ke pulau Rupat

Membawa Kundur berkati-kati

Tepung tawar memberi berkat

Do’a dan syukur pada Illahi

 

Tuan dan Puan , saudara/i yang kami muliakan,

Demikianlah Upacara Tepuk Tepung Tawar dalam rangkaian acara pernikahan Puan__________binti_________ dengan Tuan_________ bin________ pada hari ini.

 

Umpama berlayar sudah sampai ke pulau

Umpama berjalan sudah sampai ke batas

Umpama unut sudah sampai ke bakal

Umpama sungai sudah sampai ke guguknya

 

Yang ruas sudah sampai ke bukunya

Yang terasa-rasa sudah dirasa

Yang termimpi-mimpi sudah terjadi

Yang terbayang-bayang sudah terpandang

 

Yang helat sudah dekat ke ujungnya

Yang pertemuan sudah dekat sudah selesai

Yang adat sudah diisi

 

Yang lembaga sudah dituang

Yang hutang sudah dibayar

Yang piutang sudah diterima

 

Orang membelat di tepi pantai

Banyaklah dapat ikan tembakaul

Yang kami hajat sudah tercapai

Yang kami minta sudah terkabul

 

Elok datang tampak muka

Elok pergi nampak belakang

Elok jalan berlapang dada

Elok tinggal berkasih sayang

 

Tepung tawar sudah di renjis

Sudah dibilas pula dengan do’a

Maka lengkaplah do’a restu majelis

Kepada kedua mempelai yang berbahagia

 

Dan sekali lagi kami atas nama seluruh keluarga menyampaikan :

 

                Permohonan maaf atas segala salah dan silih

                Permohonan ampun atas segala khilaf dan janggal

 

Atas segala kekurangan yang terjadi selama melaksanakan acara ini.

 

Maklumlah,

Didalam berhelat banyaklah cacat

Didalam bekerja banyak kurangnya

Didalam berbuat banyak yang janggal

Didalam menyambut banyak yang tak patut

 

Yang Raja tak tersapa

Yang Datuk tidak terjenguk

Yang Penghulu tidak diberi tahu

Yang Ulama tidak dikemukakan

Yang Tua tidak di didahulukan

 

Yang dahulu terkemudiankan

Yang ditengah diketepikan

Yang dijemput tidak disambut

Yang diundang tidak dipandang

 

Maka semua salah janggalnya

Terpikullah dibahu kami

 

Di Kuala Daek airnya tenang

Disana biduk banyak berhenti

Mana yang baik bawalah pulang

Mana yang buruk kita sudahi

 

Tuan dan Puan , saudara/i yang kami muliakan,

 

Putih didalam putih diluar

Pepat didalam pepat diluar

Putihnya dapat disudahi

Pepatnya dapat diduduki

 

Terimakasih atas kehadiran bapak, ibu, encik, tuan dan puan serta jemputan majelis yang kami muliakan, kiranya besok berkenan kembali hadir dalam acara resepsi atau peresmian nikahnya anak dari Tuan dan Puan___________________ serta Tuan dan Puan_____________________ ini…

 

Kecil tak disebut nama

Besar tak di himbau gelar

Sambutlah sembah salam hamba

Wassalamu’alaikum wr.wb

0 comments:

Post a Comment

Apa komentar anda tentang blog ini?