Berburu kepadang datar
Dapat rusa belang kaki
Anak cucu numpang belajar
Silap dan salah mohon dimaklumi
Yang kami muliakan Alim ulama, tokoh agama, bapak haji
ibu hajjah, pemuka adat, cerdik pandai, ustadz utadzah, wabil khusus bapak
penghulu selaku perwakilan KUA kec. _______
Yang terhormat bapak Kepala desa, tokoh masyarakat,
bapak RT RW
Yang kami hormati bapak ibu undangan majelis walimatun
nikah
Dan yang berbahagia, Keluarga besar Bapak
_____________ dan Ibu ____________
Negeri
johor darul takzim
Buah
lakum batangnya buluh
Pembuka kata bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum
Wr.Wb.
Alhamdulillahirabbil’alamiin,
wal’akibatulil muttaqin, washolatu wassalaamu’ala asyrofil ambiya i wal
mursalin, sayyidinna muhammadin, wa’alaa alihi wa ash haa bihii rosulillahi
ajma’in. amma ba’du
Alhamdulilahirabbal
alamin, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa
melimpahkan kasih sayang kepada hamba-hambanya yang beriman untuk mendapat
ridho dan barokah-Nya. Serta memberikan nikmat sehat wal’afiat sehingga kita
dapat berkumpul bersama ditempat yang bahagia ini
Sholawat
serta salam terlimpuhcurahkan kepada Nabi terpilih yang terkasih, Rosul penutup
yang termasyhur yaitu Habibana Wanabiyyana Wamaulana Muhammad SAW. beserta para
shahabatnya, kerabatnya, serta kepada seluruh umat yang selamanya taat kepada
ajarannya sampai akhir zaman
Tuan dan
puan jemputan majelis yang mulia
Yang
kecil tidak disebut nama
Yang
besar tidak dihimbau gelar
Yang
raja dengan daulatnya
Yang
datuk dengan tuahnya
Yang
penghulu dengan hulunya
Yang
alim berkitabullah
Yang
cerdik penyambung lidah
Yang
berani pelapis dada
Yang
tua pembawa petuah
Yang
muda dengan takahnya
Yang
jauh kami jemput dengan surat
Yang
dekat kami jemput dengan tepak
Kini
yang dijemput sudahlah tiba
Yang
dipesan sudah datang
Yang
dihimbau sudah bersahut
Yang
gayung sudah bersambut
Yang
dari bukit datang menurun
Yang
dari lurah datang mendaki
Yang
dari laut datang berlayar
Yang
dari hulu datang berdayung
Yang
dari hilir datang bergalah
Yang
lumpuh datang berdukung
Yang
buta datang bertuntun
Yang
renta datang bertongkat
Karena
Tuan dan Puan kami jemput, kami silahkan meringankan langkah berhimpun pepat di
majelis ini mulia ini;
Yang
duduk bersanding lutut
Yang
tegak bersanding bahu
Atas
nama yang punya helat
Atas
nama yang punya hajat
Atas
nama kaum kerabat
Yang
jauh atau yang dekat
Yang
dilaut atau yang didarat
Kedatangan
Tuan dan Puan kami sambut dengan muka berseri
Kami
terima dengan hati suci
Kami
nanti dengan dada lapang
Kami
tunggu dengan kasih sayang
Kami
sambut dengan adat
Kami
nanti dengan lembaga
Kami
junjung atas kepala
Untuk
itu atas nama keluarga besar Tuan __________________, saya menyampaikan ucapan
setinggi-tinggi junjung kasih, atas kerelaan hati Tuan dan Puan untuk hadir
memenuhi jemputan kami berhimpun pepat kita disini. Semoga Allah swt membalas
budi baik Tuan dan Puan yang budiman…
Namun
dalam pada itu jika kami menyambut kedatangan Tuan dan Puan ;
Entah
terdapat salah dengan silih
Entah
salah adab dengan cakap
Entah
salah letak dengan tegak
Dimana
;
Yang
patut tidak dipatutkan
Yang
tua tidak dituakan
Yang
alim ulama tidak dimuliakan
Yang
beradat lupa diadatkan
Yang
dahulu terkemudiankan
Mohonlah
kami diberi ampun
Mohonlah
kami diberi maaf
Kalau
hutang kan kami pikul
Kalau
beban kan kami tanggung
Kalau
salah kan kami timbang
Kalau
janggal kan kami bilas
Supaya
salah tak berkepanjangan
Supaya
sesat tak melarat
Supaya
aib tidak menimpa
Supaya
malu tidak tersimbah
Supaya
hilang syak wasangka
Supaya
menjauh tuduh dan tomah
Supaya
helat tidak menyalah
Kerena,
telah dibidalkan oleh orang tua-tua :
Tak
ada tebu yang tak beruas
Tak
ada kayu yang tak berbongkol
Tak
ada sungai yang tak berkelok
Tak
ada gading yang tak retak
Tak
ada manusia yang tak mengandung khilaf
Tuan
dan Puan, saudara/i yang kami muliakan,
Kabar
sudah bendang ke langit
Berita
sudah merebak ke bumi
Iyang-iyang
sudah mengiyang
Isik-isik
sudah berbunyi
Pesan
bersambung sudah tiba
Hajat
dikandung sudahlah nyata
Seperti
kata orang tua-tua :
Sudah
lama langsatnya condong
Baru
kini batangnya rebah
Sudah
lama niat dikandung
Barulah
kini disampaikan Allah
Sebagaimana
yang tersebut dalam jemputan kami bahwa pada hari ini kita bersama-sama akan
menyaksikan detik-detik yang sangat membahagiakan yaitu insya Allah akan
dilangsungkan akad nikah :
Saudari ___________________binti________________
dengan
Saudara____________________bin________________
Tuan
dan Puan , saudara/i yang kami muliakan,
Untuk
Membuka acara ini, Marilah kita bersama-sama mengucapkan lafaz Basmalah.
Bismillahirrahmanirrahim.
Selanjutnya,
untuk mengawali acara ini, dengan khusyu’ dan tawadhu’, mari kita renungkan
Firman-Firman Allah swt, yang pada kesempatan yang berbahagia ini akan
dibawakan oleh Tuan/puan _________________ dan Saritilawah oleh Tuan/Puan
__________________
Maha
benar ALLAH dengan segala firman-Nya
Tuan
dan Puan , saudara/i yang kami muliakan,
Manakala
menyimak kumandang Qalam ilahi
Hati
terasa sejuk,
Jiwa
terbujuk untuk senantiasa dalam jalanNya
Semoga
baik yang membaca dan bagi kita yang mendengarkan, mendapat limpahan Rahmat dari
Allah SWT. Amin
Tuan
dan Puan , saudara/i yang kami muliakan,
Melewati
semak terasa letih
Pikul
dibahu sebuah peti
Mari
kita simak sekapur sirih
Pertanda
penyerahan mempelai laki-laki
Untuk
sambutan dan penyerahan barang antaran dari pihak mempelai laki-laki akan
disampaikan oleh Tuan ______________, kepadanya kami persilahkan.
------------------------------------------------------
Tuan
dan Puan , saudara/i yang kami muliakan,
Sekapur
sirih sebelah pinang
Diikat
tali batang jerami
Sekapur
sirih akan dikenang
Tanda
ikatan silaturrahmi
Lampu
mati sulut pelita
Lampu
pelita hitam sumbunya
Kini
kita dengar sambutan pihak mempelai wanita
Tanda
menerima apa adanya
Selanjutnya,
Keluarga besar calon mempelai perempuan ingin pula menyongsong kehadiran calon
mempelai laki-laki dengan ungkapan perasaan tulus dan ikhlas. Sambutan dan
penerimaan barang antara oleh pihak perempuan akan disampaikan oleh Tuan
___________________, kepadanya kami persilahkan.
--------------------------------------------
Kemudian,
penyerahan secara simbolis barang hantaran oleh wakil dari pihak mempelai
laki-laki kepada wakil pihak mempelai perempuan.
Kepada
wakil dari pihak laki-laki dan perempuan dipersilahkan mengambil tempat.
Tuan
dan Puan , saudara/i yang kami muliakan,
Demikianlah
sambutan Serah Terima Calon Mempelai dan penyerahan barang hantaran yang telah
disampaikan oleh pihak mempelai laki-laki dan mempelai perempuan.
Membelah
rotan ditengah hutan
Memasang
tenda daun keladi
Barang
hantaran telah disampaikan
Tanda
ikatan cinta dan kasih abadi
Malam
larut pasanglah tanglung
Supaya
mudah orang terjaga
Garam
di laut asam di gunung
Bertemu
juga dalam belanga
Kalau
berkayuh membawa galah
Cepatlah
sampan tiba di pantai
Kalaulah
sudah kehendak Allah
Niat
terkabul hajat pun sampai
Akad
nikah wajib hukumnya
Ijab
dan Kabul menjadi intinya
Supaya
perkawinan sah adanya
Bersuami
isteri halal keduanya
Selanjutnya
kita saksikan prosesi akad nikah, maka dengan segala takzim, kami persilakan
kepada yang kami muliakan ;
–
Wali
dari mempelai perempuan, Tuan ___________________
–
Wakil
atau saksi dari pihak mempelai laki-laki, Tuan ___________________
–
Saksi
dari kedua belah pihak untuk mengambil tempat yang telah disediakan
–
Dan
selanjutnya dengan hormat dan takzim, kami persilakan Tuan ______________ dari
Kantor Urusan Agama untuk menempati tempat yang telah disediakan, sekaligus
yang memimpin acara akad nikah, kepada Tuan kami serahkan prosesi akad nikah
sepenuhnya.
(AKAD NIKAH)
Tuan
dan Puan , saudara/i yang kami muliakan,
Seperti
kata orang tua-tua :
Lebatlah
batang padi jerami
Lebat
bersemai di dalam bakul
Amatlah
senang di hati kami
Hajat
sampai niat pun terkabul
Banyak
batang perkara batang
Batang
Putat dahannya Jarak
Banyak
hutang Perkara Hutang
Hutang
adat dengan syarak
Hutang
syarak sudah ditepati
Sudah
berjawab ijab dan qabul
Telah
tersurat di Kitab suci
Usai
Diturutkan sunnah Rasul
Kini
tinggal hutang adat
Adat
disarung tidak berjahit
Adat
kelindan tidak bersimpul
Adat
berjarum tidak berbenang
Yang
terbawa burung lalu
Yang
tumbuh tidak bertanam
Yang
kembang tidak berkuntum
Yang
bertunas tidak berpucuk
Adat
yang datang kemudian
Yang
diseret jalan panjang
Yang
dihanyut sampan lalu
Yang
berlabuh tidak bersauh
Hutang
tak boleh di anjak-anjak
Hutang
tak boleh dialih-alih
Bila
dianjak dia layu
Bila
dialih dia mati
Ibu
dan bapak patut di sembah
Jasanya
banyak kasih tak sudah
Memelihara
anak bersusah payah
Jika
melawan dimurkai Allah
Maka
selanjutnya kita ikuti sejenak upacara bersimpuh di hadapan kedua orang tua
oleh kedua mempelai, bersimpuh atau sungkeman merupakan bukti bakti kepada
orang tua. Ibu dan bapak yang telah melahirkan, membesarkan, merawat serta
menjadikan ananda menjadi insan yang budiman, mengenal Allah dan sesama dalam
ajaran-ajaran, nasehat dan contoh laku yang yang diterapkan dalam keseharian
Untuk
itu dengan hormat dan takzim dipersilakan kepada Orang tua mempelai perempuan
dan laki-laki untuk menempatkan diri di
tempat yang disediakan.
Ibu
dan bapak, bunda dan ayah, papa dan mama yang kami cintai
Kiranya
do’a restu sepenuh hati kami dapati
Agar
kami mendapat berkah dan rahmat ilahi
Dalam
mengarungi biduk mahligai ini
Terimakasih
tiada terkira sudah membesarkandan menghantarkan kami
Menjadikan
pertemuan kami ini penuh arti
Tak
akan mampu kami membalas semua budi
Hanya
do’a tulus menjadi persembahan kami
Kiranya
Allah berkenan menjadikan orangtua kami
Sebagai
ahli surga dan kami sebagai mata air bagi mereka
Berbilang
waktu berganti, kasih mu bunda tak akan sirna
Berbilang
musim berlalu, jasa mu ayah tak akan punah
Masa
kecil kami dibuat penuh bahagia
Masa
dewasa kami pun demikian juga
Belajar
merasa cukup dengan segenap syukur
Agar
setiap kurang tak tersebut, tak terukur
– Dilanjutkan mempelai laki-laki kepada
orangtua kandung perempuan dan mempelai perempuan kepada orangtua kandung
mempelai laki-laki
Ibu
dan bapak, bunda dan ayah, mama dan papa kami tercinta
Kesetiaan
yang diajarkan adalah cerminan bagi kami dalam melangkah
Agar
tetap mencintai dalam keadaan marah
Agar
tetap menjaga damai dalam bertikai
Menjaga
kasih sayang dalam suka dan duka
Hingga
ajal memisahkan, Insha Allah…
– Kemudian dilanjutkan bersimpuh kepada
pihak keluarga, kepada kakek, nenek, pak cik, makcik, paman, bibi, om, tante, (
biasanya urutan sesuai permintaan dari tuan rumah berurutan dari yg lebih tua )
– Dilanjutkan menyalami para saksi,
kerabat dan jemputan yang menghadiri acara pernikahan….
Wahai
segala kaum kerabat
Ke
ibu bapak tunjukkan minat
Kepada
mereka berlaku hormat
Supaya
sejahtera dunia dan akhirat
Janganlah
durhaka kepada ibu bapak
Laknatnya
besar Tuhan pun murka
Sepanjang
hayat akan terhina
Apabila
mati masuk neraka
Ibu
dan bapak kita muliakan
Budinya
banyak tak terbalaskan
Karenanya
wajib berlaku sopan
Sakit
dan senang kita peliharakan
Ibu
dan bapak jangan disakiti
Kepada
keduanya kita berbakti
Supaya
selamat hidup dan mati
Do’anya
makbul Allah rahmati
Tuan
dan Puan , saudara/i yang kami muliakan,
Selesailah
sudah seluruh rangkaian acara bersimpuh kepada kedua orangtua oleh kedua
mempelai yang berbahagia.
Acara
bersimpuh selesai sudah
Ibu
dan bapak memberi berkah
Semoga
keduanya hidup bertuah
Sampai
mati baru berpisah
Untuk
menyempurnakan acara kita pada hari ini sesuai dengan adat sepadan dengan
lembaga, maka akan dilakukan Upacara tepung tawar atau cucur air mawar
Dimana
berlabuh, disana berhenti
Dimana
tersakat, disana singgah
Kepada
yang jauh disusun jari
Kepada
yang dekat diangkat sembah
Hajat
majelis sudah dipaparkan
Sudah
didengar orang banyak
Terang
bersuluh matahari
Gelap
bersuluh pelita
Orang
tua-tua kita mengatakan :
Yang
disebut Tepuk tepung tawar
Menawar
segala yang berbisa
Menolak
segala bencana
Mendinding
segala bala
Menepis
segala bahaya
Tuan
dan Puan , saudara/i yang kami muliakan,
Maka
dengan penuh harap, dengan hati yang ikhlas dan dengan segala kerendahan hati
kami jemput dan mohon kesudian Tuan dan Puan untuk melakukan Tepuk Tepung Tawar
kepada kedua pengantin.
Tepung
tawar pertama, dengan segala takzim dan hormatnya kami jemput dan persilakan
kepada yang amat berhormat orang tua dari mempelai perempuan, kepada Tuan dan
Puan kami silakan.
Dilanjutkan
dengan Tuan dan Puan selaku orangtua dari mempelai laki-laki.
Kami
persilakan pula selanjutnya kepada Tuan dan Puan……
Tepuk
tepung tawar sekaligus kami mohon pula unutk kesediaannya membacakan do’a.
Tuan
dan Puan , saudara/i yang kami muliakan,
Tepung
tawar menurut adat
Intinya
do’a memohon rahmat
Kepada
Allah hati bertobat
Supaya
sentosa dunia akhirat
Tepung
tawar kita lakukan
Bersuami
isteri seiring jalan
Sampai
mati berkasih-kasihan
Beranak
cucu hidup berkekalan
Tepung
tawar banyak maknanya
Do’a
dan restu ada didalamnya
Semoga
bahagia rumah tangganya
Di
ridhai Allah selama-lamanya
Orang
tua-tua mengatakan, sebaik-baiknya kerja diawali dengan do’a dan ditutup pula
dengan do’a, agar selalu mendapat ridho Allah swt…
Sedangkan
adat mengatakan :
Supaya
kerja tidak menyalah
Sembahkan
do’a kepada Allah
Supaya
niat mudah tercapai
Dan
hajat tak terbengkalai
Do’a
di baca menjadi simpai
Tepung
tawar berberas kunyit
Supaya
menjauh segala penyakit
Berlapang
dada di dalam sempit
Mensyukuri
nikmat meski sedikit
Tepung
tawar berbunga rampai
Supaya
niat semuanya sampai
Dikasihi
oleh sahabat dan handai
Berumah
tangga rukun dan damai
Tepung
tawar berberas basuh
Supaya
hidup tidak bermusuh
Mana
yang buruk akan menjauh
Berumah
tangga takkan bergaduh
Tepung
tawar adat sejati
Mohon
rahmat Ilahi Rabbi
Supaya
sejahtera suami isteri
Kalau
berpisah bercerai mati
Tepung
tawar mengandung inai
Balak
dan bala tidakkkan sampai
Niat
terkabul, hajat tercapai
Sehingga
mati barulah bercerai
Tepung
tawar tepung sejati
Tepung
anak si raja pati
Sial
dibuang untung dicari
Mohon
kepada Ilahi Rabbi
Tetak
serunting buatkan golek
Hendak
menuba sungai Buiman
Seorang
tampan seorang molek
Laksana
bunga kembang setaman
Hendak
menuba sungai Buiman
Singgah
bermalam di Rotan getah
Semoga
pengantin dikuatkan iman
Rumah
tangganya dilimpahi berkah
Dari
lubuk menahan diri
Dalam
rindu terkata sudah
Memberi tepuk kemurahan hati
Mohonkan
ridho pada Allah
Bila
Nuri terbang ke Barat
Tiada
pandang hujan dan kilat
Dua
hati saling mengikat
Sehidup
semati dunia akhirat
Orang
berlayar ke pulau Rupat
Membawa
Kundur berkati-kati
Tepung
tawar memberi berkat
Do’a
dan syukur pada Illahi
Tuan
dan Puan , saudara/i yang kami muliakan,
Demikianlah
Upacara Tepuk Tepung Tawar dalam rangkaian acara pernikahan
Puan__________binti_________ dengan Tuan_________ bin________ pada hari ini.
Umpama
berlayar sudah sampai ke pulau
Umpama
berjalan sudah sampai ke batas
Umpama
unut sudah sampai ke bakal
Umpama
sungai sudah sampai ke guguknya
Yang
ruas sudah sampai ke bukunya
Yang
terasa-rasa sudah dirasa
Yang
termimpi-mimpi sudah terjadi
Yang
terbayang-bayang sudah terpandang
Yang
helat sudah dekat ke ujungnya
Yang
pertemuan sudah dekat sudah selesai
Yang
adat sudah diisi
Yang
lembaga sudah dituang
Yang
hutang sudah dibayar
Yang
piutang sudah diterima
Orang
membelat di tepi pantai
Banyaklah
dapat ikan tembakaul
Yang
kami hajat sudah tercapai
Yang
kami minta sudah terkabul
Elok
datang tampak muka
Elok
pergi nampak belakang
Elok
jalan berlapang dada
Elok
tinggal berkasih sayang
Tepung
tawar sudah di renjis
Sudah
dibilas pula dengan do’a
Maka
lengkaplah do’a restu majelis
Kepada
kedua mempelai yang berbahagia
Dan
sekali lagi kami atas nama seluruh keluarga menyampaikan :
Permohonan maaf atas segala
salah dan silih
Permohonan ampun atas segala
khilaf dan janggal
Atas
segala kekurangan yang terjadi selama melaksanakan acara ini.
Maklumlah,
Didalam
berhelat banyaklah cacat
Didalam
bekerja banyak kurangnya
Didalam
berbuat banyak yang janggal
Didalam
menyambut banyak yang tak patut
Yang
Raja tak tersapa
Yang
Datuk tidak terjenguk
Yang
Penghulu tidak diberi tahu
Yang
Ulama tidak dikemukakan
Yang
Tua tidak di didahulukan
Yang
dahulu terkemudiankan
Yang
ditengah diketepikan
Yang
dijemput tidak disambut
Yang
diundang tidak dipandang
Maka
semua salah janggalnya
Terpikullah
dibahu kami
Di
Kuala Daek airnya tenang
Disana
biduk banyak berhenti
Mana
yang baik bawalah pulang
Mana
yang buruk kita sudahi
Tuan
dan Puan , saudara/i yang kami muliakan,
Putih
didalam putih diluar
Pepat
didalam pepat diluar
Putihnya
dapat disudahi
Pepatnya
dapat diduduki
Terimakasih
atas kehadiran bapak, ibu, encik, tuan dan puan serta jemputan majelis yang
kami muliakan, kiranya besok berkenan kembali hadir dalam acara resepsi atau
peresmian nikahnya anak dari Tuan dan Puan___________________ serta Tuan dan
Puan_____________________ ini…
Kecil
tak disebut nama
Besar
tak di himbau gelar
Sambutlah
sembah salam hamba
Wassalamu’alaikum
wr.wb
0 comments:
Post a Comment
Apa komentar anda tentang blog ini?